Skip to main content

40 Jam Perjuangan Hidup - Bagian 2

Setelah sebelumnya nulis di post yang berjudul 40 Jam Perjuangan Hidup, ini adalah bagian kedua atau terakhir dari cerita ini. Mari kita lanjutkan saudara-saudara. Sekitar jam 3 dini hari saya terbangun berkat alaram yang sudah saya setting. Soalnya si bapak itu bilang klo dengan kecepatan seperti ini bakalan sampe jam 3 an di Jogja. Syok juga dengar si bapak, terpaksa harus bersiap-siap biar ga kelewatan tu stasiun Lempuyangan. Tapi kok masih gelap aja yah di sepanjang jalan, belum ada tanda-tanda udah masuk kota gitu. Mata ini pun dipaksa untuk tidak tidur lagi. Si bapak itu terbangun dan ngeliatin keadaan di luar, kemudian dia bilang 3 stasiun lagi udah sampe Jogja. Yaaah, tau gitu masih bisa tidur lagi dah. Wokeh lah, saya nunggu sampe 3 stasiun lagi dan bertanya ke si Bapak, "Ini yah pak stasiunnya?". Si Bapak jawab "Iya dek, disini". Mendengar itu saya langsung siap-siap dan turun dari gerbong. Pas turun kok ngerasa aneh yah stasiunnya, ga familiar gitu deh sama suasananya. Clingak-clinguk sebentar dan mulai merasa ada yang salah, ada mas-mas nanya dari atas gerbong "Mau kemana mas?".
Sontak aja saya jawab mau ke Lempuyangan dan si masnya jawab "Wah, ini masih stasiun Wates mas, masih 1 jam lagi perjalanannya". Waduh, parah tu si Bapak ngerjain saya. Untungnya tu kereta masih belum jalan, langsung aja saya naik lagi. Udah sempat pamitan tadi, jadinya saya nyari tempat duduk di gerbong lain, biar ga terlalu malu, hehehe.

Selama 1 jam kedepan itu saya mikir tu Bapak mau ngerjain saya atau gimana yah. Kejam amat pikir saya. Pas  banget ternyata, 1 jam perjalanan lagi saya sudah sampai di Lempuyangan, dan banyak banget tu penumpang yang turun disitu. Jam menunjukkan 5.30 wib, saya sempatkan untuk shalat Subuh dulu di mushalla dalam stasiun. Masih tetap kepikiran sama kejadian tadi, yang hampir hampir saja nyasar, hufh. Habis shalat saya langsung menghubungi adek kelas saya untuk menjemput saya di stasiun. Ternyata dia belum sadar dari mimpinya pas ngangkat telepon dan ngomongnya ga karuan, hahahaha. Yah saya bilang saya udah nyampe, tinggal nunggu di jemput. 10 menit kemudian dia nelpon dan bilang tidak ada kendaraan disana yang bisa dipake. Yowes, saya nanya gimana caranya biar bisa sampe ke tempat dia. Dia nyaranin naik ojeg aja dari stasiun, paling 10 ribu. Siip lah, yang penting udah tau kisaran harganya, biar ga ditipu sama tukang ojeg nakal :-p. Negosiasi dengan tukang ojeg pun dilakukan, harga deal langsung cabut dah. Alamat yang dituju adalah Blimbingsari, tapi disuruh turun di depan Fakultas Teknik aja, biar dijemput disitu aja. Sampe tujuan langsung dijemput sama adek kelas, ga pake lama lah. Cerita-cerita sambil jalan menuju tempat kosannya, secara hampir 10 tahunan ga ketemu dan ngobrol.

Cerita-cerita sambil siap-siap, pukul 09.00 lebih dikit lah kami jalan menuju lokasi Career Days X UGM yang berlokasi di Grha Sabha Pramana UGM. Menuju lokasi menggunakan kendaraan yang diberikan secara gratis oleh Yang Maha Kuasa, lumayan enak juga. Sekitar 10 menit kami sudah masuk di dalam lokasi kampus tersebut dan suasana kampus pun mulai terasa. Banyak yang lalu lalang disitu, mulai dari pengguna kendaraan sampai pejalan kaki. Tapi sedikit gerah juga disana, soalnya  cuacanya sangat sangat cerah sekali. Panasnya hampir sama kayak di Jakarta aja, mungkin perasaan saya aja kali yah. Mendekati lokasi Career Days, langsung kaget ngeliat segitu banyaknya kendaraan yang sudah terparkir di sekitar gedung tersebut. Benar-benar banyak nih peminat yang datang. Ya iya lah, orang yang ada di acara itu perusahaan kelas atas semua, pantaslah banyak yang mau bela-belain datang kesana seperti saya ini :-D.

Lanjut ceritanya nanti aja deh, hehehehe


40 Jam Perjuangan Hidup - Bagian 1
40 Jam Perjuangan Hidup - Bagian 3

Comments

Popular posts from this blog

Keanggotaan, Keuntungan, dan Konfigurasi Umum VLAN

Keanggotaan dalam suatu  VLAN dapat dikelompokkan berdasarkan port yang digunakan, MAC address, atau tipe protokol yang digunakan. Berdasarkan Port Keanggotaan pada suatu VLAN dapat di dasarkan pada port yang digunakan oleh VLAN tersebut. Sebagai contoh, pada bridge/switch dengan 4 port, port 1, 2,  dan 4 merupakan VLAN 1 sedang port 3 dimiliki oleh VLAN 2, lihat Tabel 2.1 berikut ini. Tabel 2.1 VLAN berdasarkan port Port 1 2 3 4 VLAN ID 2 2 1 2 Kelemahannya adalah pengguna tidak bisa untuk berpindah-pindah. Apabila harus berpindah maka administrator  jaringan harus mengkonfigurasikan ulang. Berdasarkan MAC Address Keanggotaan suatu VLAN didasarkan pada MAC address dari setiap  komputer yang dimiliki oleh pengguna. Switch akan mencatat semua MAC address yang dimiliki oleh setiap Virtual LAN. Kelebihannya apabila pengguna berpindah-pindah maka dia akan tetap terkonfigurasi sebagai anggota dari VLAN tersebut. Kekurangannya adalah setiap mesin harus dikonfigurasi secara manual. S

Pengalaman Pembuatan SKCK di Bogor

Baru tadi siang saya ngerasa pelayanan terbaik dari kepolisian tentang pembuatan SKCK (Surat Keterangan Catatan Kepolisian). Sampai sekarang ini saya sudah 4 kali mengurus SKCK (seingat saya sih :p), tapi yang terakhir ini yang paling super super ajib. Mungkin gara-gara saya cuma perpanjang SKCK lama kali yah, makanya bisa cepat. Yang penting saya ga lama-lama di kantor polisi tadi, takut ntar malah dimasukin ke sel gara-gara tampang saya yang lumayan sangar :)). Tadi cuma butuh waktu kurang dari 30 menit buat selesaiin semua urusan SKCK, padahal dulu bisa sampe ganti hari baru dapat SKCK ini, huff. Wokeh, mungkin sekedar informasi aja buat yang belum tau, yang udah tau yah sekedar mengingatkan kembali, ini dia syarat-syarat pengurusan SKCK Pembuatan SKCK baru Surat pengantar

2 HARI PERJALANAN MENGELILINGI DANAU TOBA, SUMATERA UTARA - PART 2

Oke, mari kita lanjut lagi cerita tentang 2 hari perjalanan mengeliingi Danau Toba, Sumatera Utara . Sudah capek main air di pinggir danau, makan siang pun datang menghampiri. Walaupun Cuma nasi bungkus pake lauk ikan mas gulai, rasanya begitu enak dinikmati. Mungkin karena sudah kelaparan dan kecapaean kali yah. Sembari menunggu yang lain selesai dengan makan siangnya masing-masing, yang sudah selesai makan bersiap-siap untuk melanjutkan perjalanan menuju tempat penginapan. Tidak terlalu jauh dari lokasi permainan air, sekitar 45 menit perjalanan sudah sampai di penginapan. Penginapannya lumayan besar dan mempunyai halaman pinggir danau Toba sendiri. Sebagian dari teman-teman masih menyambung permainan airnya yang sempat terhenti siang itu. Sore hari pun menjelma dengan munculnya warna jingga di pinggir danau. Teman-teman memanfaatkan waktu tersebut untuk merebahkan badan sebentar di kamar masing-masing. Yang anak mudanya sih masih aja punya tenaga untuk bermain bola. Namanya juga a