Skip to main content

40 Jam Perjuangan Hidup - Bagian 1

Akhirnya ada tenaga juga buat nulis catatan perjalanan kali ini. Setelah badan serasa remuk semua ga ada istirahatnya dari sabtu kemarin. Wokeh, mari kita urutkan semua hal-hal yang saya alami selama 40 jam ini. Perjalanan dimulai dari stasiun Bogor, pukul 16.46 berangkat menggunakan Commuter line menuju stasiun stasiun Tanah Abang. Syukur dapat tempat duduk di kereta, jadi masih nyantai bawaannya. Walaupun kadang mikir dan membayangkan bagaimana nanti keadaan di kereta ekonomi menuju Jogja, hehehehe. Perjalanan mulus dan lancar, pukul 18.05 sudah tiba di stasiun Tanah Abang. Bingung sih sebenarnya pas nyampe, soalnya baru pertama kalinya turun di stasiun ini. Perhatiin orang-orang pada jalan kemana, saya ikutin aja dari belakang pura-pura udah biasa. Sampai juga di tempat nunggu kereta yang mau ke arah Jawa dan sudah rame juga orang-orang disana. Percakapan yang terdengar disana didominasi oleh logat dan bahasa Jawa, hahaha. Waktu magrib pun tiba, tujuan utama berubah menjadi pencarian musholla. Mulai lagi deh dengan gaya sok cool, ngeliatin orang-orang dan mencari tampang yang ingin shalat, terus diikutin deh dari belakang. Shalat beres sudah, kembali lagi menunggu kedatangan kereta sambil ngedengarin nyanyian petugas KA yang ngasih informasi.

Tepat pukul 19.00, kereta yang ditunggu-tunggu,
Bengawan, akhirnya nongkrong juga di peron 3. Seketika juga semua orang pada turun untuk segera masuk dan ambil posisi masing-masing, termasuk saya. Dapat posisi duduk yang enak banget dah pokoknya, di nomor 20E. Dekat jendela, dan cuma 4 orang disitu, ga kayak disebelahnya, sampe 6 orang. Untuk kursinya lumayan empuk lah. 3 orang yang ada didekat saya semuanya udah tua, jadi saya ga terlalu takut buat nanya-nanya udah dimana posisi nantinya. Pukul 19.15 ternyata kereta Bengawan udah jalan, lebih cepat 5 menit dari jadwal yang ada di tiket. Tumben tepat waktu nih pikir saya. Penumpang di gerbong ini, gerbong 7, tidak terlalu rame, pedagang asongan pun tidak ada yang lalu lalang. Kereta Bengawan langsung tancap gas dan ga ada berhentinya di stasiun mana pun sebelum di stasiun apa gitu namanya, purwokerto atau cirebon kali yah. Udah kayak naik kereta express aja bawaannya.

Mulai pukul 20.30 lebih, pedagang asongan mulai bermunculan dan menjajakan dagangannya. Untungnya mereka itu ga serame dulu pas saya naik kereta ekonomi ke Jawa. Jauh beda lah keadaannya dengan yang sekarang. Kata si bapak yang disamping saya, ini usaha orang KAI nya biar lebih "manusiawi" keadaan penumpang ketimbang dulu. Benar banget dah, dulu itu sampe di lorong kereta ada yang tiduran, barang-barang bawaan penumpang, dan joroknya minta ampun. Sekarang udah leluasa mau jalan di lorongnya tanpa takut nginjak kepala orang, hahahaha. Mulai masuk WTM (waktu tengah malam), mata pun mulai ngantuk dan pengen tidur. So, tidur pun jadi pilihan terbaik, walaupun sering kebangun gara-gara posisi tidurnya ga nyaman, hehehe.

Ceritanya dilanjut nanti aja deh, klo udah semangat nulis lagi :D

40 Jam Perjuangan Hidup - Bagian 2
40 Jam Perjuangan Hidup - Bagian 3

Comments

Popular posts from this blog

Keanggotaan, Keuntungan, dan Konfigurasi Umum VLAN

Keanggotaan dalam suatu  VLAN dapat dikelompokkan berdasarkan port yang digunakan, MAC address, atau tipe protokol yang digunakan. Berdasarkan Port Keanggotaan pada suatu VLAN dapat di dasarkan pada port yang digunakan oleh VLAN tersebut. Sebagai contoh, pada bridge/switch dengan 4 port, port 1, 2,  dan 4 merupakan VLAN 1 sedang port 3 dimiliki oleh VLAN 2, lihat Tabel 2.1 berikut ini. Tabel 2.1 VLAN berdasarkan port Port 1 2 3 4 VLAN ID 2 2 1 2 Kelemahannya adalah pengguna tidak bisa untuk berpindah-pindah. Apabila harus berpindah maka administrator  jaringan harus mengkonfigurasikan ulang. Berdasarkan MAC Address Keanggotaan suatu VLAN didasarkan pada MAC address dari setiap  komputer yang dimiliki oleh pengguna. Switch akan mencatat semua MAC address yang dimiliki oleh setiap Virtual LAN. Kelebihannya apabila pengguna berpindah-pindah maka dia akan tetap terkonfigurasi sebagai anggota dari VLAN tersebut. Kekurangannya adalah setiap mesin harus dikonfigurasi secara manual. S

Protokol Pendukung VoIP

Protokol -protokol yang menjadi penunjang untuk  jaringan VoIP adalah : Protokol TCP/IPTCP/IP (Transfer Control Protocol/Internet Protocol) merupakan sebuah protokol yang digunakan pada jaringan Internet. Protokol ini terdiri dari dua bagian besar, yaitu TCP dan IP. Application layer Fungsi utama lapisan ini adalah pemindahan file. Perpindahan file dari sebuah sistem ke sistem lainnya yang berbeda memerlukan suatu sistem pengendalian untuk menangatasi adanya ketidak cocokan sistem file yang berbeda beda. Protokol ini berhubungan dengan aplikasi. Salah satu contoh aplikasi yang telah dikenal misalnya HTTP (Hypertext Transfer Protocol) untuk web, FTP(File Transfer Protocol) untuk perpindahan file, dan TELNET untuk terminal maya jarak jauh. TCP (Transmission Control Protocol) Dalam mentransmisikan data pada layer Transpor ada dua protokol yang berperan yaitu TCP danUDP. TCP merupakan protokol yang connection-oriented yang artinya menjaga reliabilitas hubungan komunikadasi end-to-e

Pengalaman Pembuatan SKCK di Bogor

Baru tadi siang saya ngerasa pelayanan terbaik dari kepolisian tentang pembuatan SKCK (Surat Keterangan Catatan Kepolisian). Sampai sekarang ini saya sudah 4 kali mengurus SKCK (seingat saya sih :p), tapi yang terakhir ini yang paling super super ajib. Mungkin gara-gara saya cuma perpanjang SKCK lama kali yah, makanya bisa cepat. Yang penting saya ga lama-lama di kantor polisi tadi, takut ntar malah dimasukin ke sel gara-gara tampang saya yang lumayan sangar :)). Tadi cuma butuh waktu kurang dari 30 menit buat selesaiin semua urusan SKCK, padahal dulu bisa sampe ganti hari baru dapat SKCK ini, huff. Wokeh, mungkin sekedar informasi aja buat yang belum tau, yang udah tau yah sekedar mengingatkan kembali, ini dia syarat-syarat pengurusan SKCK Pembuatan SKCK baru Surat pengantar