Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2009

Mungkin Disinilah Akhirnya

kebimbangan dalam hati kian memuncak telah lumpuhkan hati tuk beri rasa otak berpikir dibawah bayangan emosi tuk akhiri semua ini secepat mungkin agar tidak ada lagi yang ku risaukan supaya tenang kembali hadir dalam hariku karena begitu sakit ku rasakan saat ini harus berpikir tanpa bisa berhenti dingin yang kurasa begitu terlalu jauh jauh dari cahaya yang ingin ku lihat mungkin aku telah terkubur jauh di hatinya yang tidak akan punya nilai di matanya dan ku pun tidak pantas tuk di lihatnya

Tidak Indahnya Hari Ini

tidaklah begitu indah hariku sekarang ini. banyak emosi yang meluap dari dalam hati. tidak jelas apa yang buat itu semua terjadi, yang pasti sangatlah tidak enak ku rasakan hari ini. ingin ku pejamkan mata ini agar ku bisa lalui hari tanpa berpikir, tapi itu tidak bisa terjadi saat ini. semua telah bertebaran di otak dan di hati kecil ku. ingin ku bersihkan “emua agar tidak ada lagi yang membekas, masih saja ada yang tercecer di sudut otak yang buat hal itu kembali tumbuh dengan cepat nya. tolong aku dengan keadaan ku yang sekarang ini. Sungguh tersiksa yang ku rasakan. ingin ku akhiri hidup ini agar ku bisa terlepas dari semua hal yang mengekangku, memenjarakanku, menutup segala gerakku.

Rasa Hati Hari Ini

aku hanya bisa terdiam melihat semua yang terjadi saat ini karena aku sendiri bingung dengan isi hati kecil ini. sesuatu telah goyahkan semua rasa yang pernah ada, seketika semua luluh lantah tak berdaya. apakah ego dalam diri terlalu kuat tundukan perasaan dalam hati ini? terlalu tinggikah aku berdiri dalam landasan pikir otakku? tidak bisa aku jawab semua itu, hanya kebimbangan dalam diri. bimbang yang begitu indah buat semua impian dalam hati tidak terlihat lagi seakan tidak pernah ada dalam hidupku. hidupku, yang kini tinggal angan-angan dalam gelap malamku. tidak ingin lagi ku tertidur, melihat semua kehancuran dalam mimpi.

Hanya Namamu

setiap masa berjalan, hatiku sebutkan namamu semakin kuat penuhi relung jiwa hanya namamu, namamu, selalu namamu isi semua denyut nadi dalam raga mungkin ku sudah ada di ambang batas tak bisa lagi kendalikan hati pikiran pun tak sanggup lagi bekerja hanya namamu, namamu, selalu namamu telah merajai hidupku selama ini