Skip to main content

Sungguh Hati Ini

Wahai gadis pujaan ku
Rasa rindu ini sangatlah dalam
Tak sanggup rasanya tuk selami
Tak sanggup pula tuk hilangkannya

Duhai penguasa hati ku
Sungguh engkau begitu kuat
Menjadikan hati ini penuh terisi
Hanya pikirkan engkau seorang

Sungguh hati ini begitu rapuh
Saat engkau pergi tinggalkan ku
Sendiri disini, sunyi sepi tanpamu
Semalaman hanya mengenangmu

Wahai engkau wanita impianku
Engkau mengejar mimpi indahmu
Akan ku tunggu disini datangmu
Agar kita bisa bercumbu rayu


Labels:

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Jualan gambar dan video di internet, bisa?

 Disclaimer: Saya bukan mau sok ngajarin sih ya, soalnya saya aja baru beberapa waktu ini kepikiran dan nemu beberapa referensi untuk Jualan gambar dan video di internet. Jadi mohon maaf ya kalau ada pertanyaan yang tidak bisa saya jawab secara teknis karena masih newbie. Jadi ceritanya begini ya. Awalnya merasa ternyata memori di handphone itu kok cepat banget habisnya. Pas dicek ternyata didominasi sama gambar dan video. Kepikiran untuk rutin pindahin gambar sama video dari handphone ke personal computer saya. Tapi lama-lama kok malah harddisk PC nya yang full. Alhasil mulailah ngorek-ngorek file lama yang mana tau bisa dibuang untuk menghemat space harddisk. Diliatin satu per satu gambar sama video lama, pengen dihapus sayang tapi kalau ga dihapus jadi sampah. Nah dari sinilah mulai kepikiran kenapa ga di-upload aja ke internet, ke cloud gitu, biar nantinya bisa dibuka kapan aja dan dimana saja.  Pertanyaan selanjutnya kan sayang juga gambar-gambar yang sifatnya tidak priva...
1 comment
Baca lebih lanjut »

Rintangan, Senyum, Ikhlaslah

Teruslah berlari dengan kaki kecilmu Sekalipun jatuh tetaplah kembali berdiri Lepaskan tawa dalam sedih Luluhkan semua gundah yang terperangkap Semua akan menjadi kenangan terindah Rintangan akan silih berganti menghampiri Hadapi dengan senyuman dan keikhlasan
1 comment
Baca lebih lanjut »

Celotehan Anak Bawang

Satu per satu mereka mulai tumbang Tetapi yang disana masih tak bergeming Teriakan dan tangisan sudah tak digubris Bungkam aspirasi yang datang Haruskan semua hancur dulu dan hanya terkenang? Ah, hanya celotehan anak bawang Semakin lama semakin tak terkendali Waktu tak akan menunggu ataupun berlari Dia akan tetap berjalan detik demi detik Saatnya kita tentukan pilihan terbaik
Post a Comment
Baca lebih lanjut »