Skip to main content

Trip to Tidung Island (final part)

Akhirnya, dilanjut lagi ni catper walaupun ada yang bilang udah basi :p. Cerita pertama dan kedua tentang perjalanan menuju Tidung. Yang ini tentang keadaan pas di Tidung. Nyampe ke pelabuhan kita semua langsung nyari kapal yang bertolak ke Tidung. Ternyata udah penuh euy, kirain kita itu udah kepagian, ternyata tidak, hahahaha. OK, gerak cepat pun dimanfaatkan dan mendapatkan posisi yang lumayan PW di bagian belakang kapal. Pas udah nyantai, baru sadar ternyata airnya ga sebiru air laut dan baunya khas bau parit. Sampah berkeliaran berenang kesana kemari. Ternyata orang sana kurang memperhatikan kebersihan laut. Tapi ga lama kapal pun berangkat, jadi ga sempat muntah duluan. Perjalanan sekitar 3 jam dengan pemandangan kiri kanan belakang air laut, di depan ada orang-orang yang bertujuan sama.

Sampai juga di pulau Tidung dan semangat petualang pun bangkit dari peristirahatan. Turun dari kapal masih linglung mau jalan kemana duluan. Ada penyewaan sepeda, gw, bay dan ri udah pengen jalannya make sepeda aja. Tapi gam dan man tidak ingin, tau ga punya duit atau apa tuh (peace ^-^Y), dan ga jadi deh naek sepeda. Dengan modal lutut aja mencoba buat mengelilingi pulau tersebut. Pertanyaan pertama itu dimanakah jalan raya nya?? Perasaan masih kayak jalan di depan kosan, hehehe. Lama berjalan, tetap tidak ketemu jalan raya. Faktanya memang jalan yang tadi kami susuri adalah jalan raya di Tidung, dan kendaraan orang disana cuma motor dan betor (becak motor). Mobil kagak ada euy.

Persinggahan pertama, di kedai depan kantor polisi. Kaki udah mulai capek dan anginnya sangat mendukung buat istirahat. Momen ini ga disia-siakan oleh saudara man,

Comments

Popular posts from this blog

Jualan gambar dan video di internet, bisa?

 Disclaimer: Saya bukan mau sok ngajarin sih ya, soalnya saya aja baru beberapa waktu ini kepikiran dan nemu beberapa referensi untuk Jualan gambar dan video di internet. Jadi mohon maaf ya kalau ada pertanyaan yang tidak bisa saya jawab secara teknis karena masih newbie. Jadi ceritanya begini ya. Awalnya merasa ternyata memori di handphone itu kok cepat banget habisnya. Pas dicek ternyata didominasi sama gambar dan video. Kepikiran untuk rutin pindahin gambar sama video dari handphone ke personal computer saya. Tapi lama-lama kok malah harddisk PC nya yang full. Alhasil mulailah ngorek-ngorek file lama yang mana tau bisa dibuang untuk menghemat space harddisk. Diliatin satu per satu gambar sama video lama, pengen dihapus sayang tapi kalau ga dihapus jadi sampah. Nah dari sinilah mulai kepikiran kenapa ga di-upload aja ke internet, ke cloud gitu, biar nantinya bisa dibuka kapan aja dan dimana saja.  Pertanyaan selanjutnya kan sayang juga gambar-gambar yang sifatnya tidak priva...

Rintangan, Senyum, Ikhlaslah

Teruslah berlari dengan kaki kecilmu Sekalipun jatuh tetaplah kembali berdiri Lepaskan tawa dalam sedih Luluhkan semua gundah yang terperangkap Semua akan menjadi kenangan terindah Rintangan akan silih berganti menghampiri Hadapi dengan senyuman dan keikhlasan

Celotehan Anak Bawang

Satu per satu mereka mulai tumbang Tetapi yang disana masih tak bergeming Teriakan dan tangisan sudah tak digubris Bungkam aspirasi yang datang Haruskan semua hancur dulu dan hanya terkenang? Ah, hanya celotehan anak bawang Semakin lama semakin tak terkendali Waktu tak akan menunggu ataupun berlari Dia akan tetap berjalan detik demi detik Saatnya kita tentukan pilihan terbaik