Skip to main content

Cerita Indonesia Ku

Dengan gagah kau berjalan lantang
Kenakan jas armani mu yang mengkilap
Wajah mu pun tinggi kau tengadahkan
Karena kau sudah di atas sana sekarang

Kau enggan melihat kami ini
Yang ada di bawah mu tak berdaya
Termakan harap akan janji mu
Beri alasan tuk kami pilih akan mu

Apakah kami ini hanya mainan
Yang bisa kau lupakan begitu saja
Saat kau perlu akan kami
Manis janji tingkah mu kepada kami

Ataukah sudah tak ada lagi
Hati nurani dalam diri mu
Telah terrancuni oleh dunia
Pentingkan harta dan tahta mu

Kepada siapakah kami harus menggantungkan asa
Jikalau kalian semua disana hanya tertawa
Terkadang pula kalian berkelahi seperti anak jalanan
Walau sebagian tertidur pulas melihat itu

Comments

Popular posts from this blog

Jualan gambar dan video di internet, bisa?

 Disclaimer: Saya bukan mau sok ngajarin sih ya, soalnya saya aja baru beberapa waktu ini kepikiran dan nemu beberapa referensi untuk Jualan gambar dan video di internet. Jadi mohon maaf ya kalau ada pertanyaan yang tidak bisa saya jawab secara teknis karena masih newbie. Jadi ceritanya begini ya. Awalnya merasa ternyata memori di handphone itu kok cepat banget habisnya. Pas dicek ternyata didominasi sama gambar dan video. Kepikiran untuk rutin pindahin gambar sama video dari handphone ke personal computer saya. Tapi lama-lama kok malah harddisk PC nya yang full. Alhasil mulailah ngorek-ngorek file lama yang mana tau bisa dibuang untuk menghemat space harddisk. Diliatin satu per satu gambar sama video lama, pengen dihapus sayang tapi kalau ga dihapus jadi sampah. Nah dari sinilah mulai kepikiran kenapa ga di-upload aja ke internet, ke cloud gitu, biar nantinya bisa dibuka kapan aja dan dimana saja.  Pertanyaan selanjutnya kan sayang juga gambar-gambar yang sifatnya tidak priva...

Rintangan, Senyum, Ikhlaslah

Teruslah berlari dengan kaki kecilmu Sekalipun jatuh tetaplah kembali berdiri Lepaskan tawa dalam sedih Luluhkan semua gundah yang terperangkap Semua akan menjadi kenangan terindah Rintangan akan silih berganti menghampiri Hadapi dengan senyuman dan keikhlasan

Celotehan Anak Bawang

Satu per satu mereka mulai tumbang Tetapi yang disana masih tak bergeming Teriakan dan tangisan sudah tak digubris Bungkam aspirasi yang datang Haruskan semua hancur dulu dan hanya terkenang? Ah, hanya celotehan anak bawang Semakin lama semakin tak terkendali Waktu tak akan menunggu ataupun berlari Dia akan tetap berjalan detik demi detik Saatnya kita tentukan pilihan terbaik