Sebuah port yang ada pada blocking state tidak akan berpartisipasi dalam frame forwarding seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.
Setelah melakukan inisialisasi, sebuah BPDU dikirim ke tiap-tiap port yanga ada pada switch itu. Switch secara inisial akan menganggap dia adalah root sampai switch itu bertukar informasi BPDU dengan switch yang lainnya. Pertukaran ini akan menentukan switch mana dalam jaringan tersebut yang benar-benar adalah root. Jika cuma ada satu switch dalam jaringan, maka pertukaran informasi tidak akan terjadi, dan forwar delay time habis, maka port berganti menjadi listening state. Switch selalu berada pasa blocking state berdasarkan inisialisasi awal pada switch.
Setelah melakukan inisialisasi, sebuah BPDU dikirim ke tiap-tiap port yanga ada pada switch itu. Switch secara inisial akan menganggap dia adalah root sampai switch itu bertukar informasi BPDU dengan switch yang lainnya. Pertukaran ini akan menentukan switch mana dalam jaringan tersebut yang benar-benar adalah root. Jika cuma ada satu switch dalam jaringan, maka pertukaran informasi tidak akan terjadi, dan forwar delay time habis, maka port berganti menjadi listening state. Switch selalu berada pasa blocking state berdasarkan inisialisasi awal pada switch.
Yang dilakukan oleh sebuah port dalam kondisi blocking state:
- Mengabaikan frame yang diterima dari segment yang terkoneksi dengan port.
- Mengabaikan frame switched dari port yang lain untuk forwarding.
- Tidak menambahkan lokasi station ke dalam database alamatnya (karena tidak adanya learning state pada saat ini, jadi belum ada update database alamat)
- Menerima BPDU dan meneruskan langsung ke modul sistem.
- Tidak akan meneruska BPDU yang diterima dari modul sistem.
- Menerima dan memberikan respon terhadap network management messages.
Comments
Post a Comment