Skip to main content

Hutan Yang Hilang

Telinga ku mulai menangis
Tak kuat tuk menahan dentuman suara
Mesin yang mulai tertawa menampar bumi
Coba tuk rubah jadi benda mati
Menjulang lebih tinggi dari pohon

Kenapa hutan ku harus begini
Dulu kau begitu indah tuk ku jelajahi
Begitu asri ku lihat hijau mu

Sekarang kau telah berubah sangat jauh
Tinggalkan semua kenangan ku akan mu
Tak lagi mau bersahabat dengan ku
Karena rasa mu telah mati
Sebab kau telah berubah jadi batu

Yang kulihat sekarang adalah hutan batu
Lebih kejam dari diri mu
Tidak kenal lagi akan manusia
Hanya kenal aka kekuasaan dan uang

Ohh...hutan ku yang dulu
Maafkanlah orang-orang itu
Yang telah mendandani mu seperti ini
Agar kami tidak merasakan amarah mu

Comments

Popular posts from this blog

Jualan gambar dan video di internet, bisa?

 Disclaimer: Saya bukan mau sok ngajarin sih ya, soalnya saya aja baru beberapa waktu ini kepikiran dan nemu beberapa referensi untuk Jualan gambar dan video di internet. Jadi mohon maaf ya kalau ada pertanyaan yang tidak bisa saya jawab secara teknis karena masih newbie. Jadi ceritanya begini ya. Awalnya merasa ternyata memori di handphone itu kok cepat banget habisnya. Pas dicek ternyata didominasi sama gambar dan video. Kepikiran untuk rutin pindahin gambar sama video dari handphone ke personal computer saya. Tapi lama-lama kok malah harddisk PC nya yang full. Alhasil mulailah ngorek-ngorek file lama yang mana tau bisa dibuang untuk menghemat space harddisk. Diliatin satu per satu gambar sama video lama, pengen dihapus sayang tapi kalau ga dihapus jadi sampah. Nah dari sinilah mulai kepikiran kenapa ga di-upload aja ke internet, ke cloud gitu, biar nantinya bisa dibuka kapan aja dan dimana saja.  Pertanyaan selanjutnya kan sayang juga gambar-gambar yang sifatnya tidak priva...

Rintangan, Senyum, Ikhlaslah

Teruslah berlari dengan kaki kecilmu Sekalipun jatuh tetaplah kembali berdiri Lepaskan tawa dalam sedih Luluhkan semua gundah yang terperangkap Semua akan menjadi kenangan terindah Rintangan akan silih berganti menghampiri Hadapi dengan senyuman dan keikhlasan

Celotehan Anak Bawang

Satu per satu mereka mulai tumbang Tetapi yang disana masih tak bergeming Teriakan dan tangisan sudah tak digubris Bungkam aspirasi yang datang Haruskan semua hancur dulu dan hanya terkenang? Ah, hanya celotehan anak bawang Semakin lama semakin tak terkendali Waktu tak akan menunggu ataupun berlari Dia akan tetap berjalan detik demi detik Saatnya kita tentukan pilihan terbaik