Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2008

Masa Depan Ku

Disini ku berdiri dalam keraguan Coba tuk tentukan langkah hidup Penuh bimbang tuk lalui jalanan berliku Walau ku tahu harus pilih satu antara semua Biarpun ku coba tuk tak memilih Ku berusaha tuk teguhkan hati Pejamkan mata tuk tetapkan jiwa Mulai renungkan asa tuk bertahan Hadapi kenyataan sambut tiap langkah Tuk jalani hidup demi masa depan Menanti ku dengan penuh tanya

Titik terang dalam hidup

Dalam ramai langkah kaki tak hiraukan keberadaan ku Duduk ku sendiri sembari peluk lutut lamunkan asa Pikirkan arti keberadaan ku di atas dunia ini Adakah ku bermakna hadir di bumi ini? Kian lama ku lamunkan, air mata mulai temani Tatkala jawaban itu belum juga hampiri tubuh Makin dalam ku terjatuh dalam lamunan Hingga ku tak tahu lagi tuk mulai hidup darimana Ku alihkan pandangan dengarkan suara sayu Sentuh telinga panggil ku tuk mencari adanya Mata pun terundang menjelajah sekitar ku gelap Harapkan lihat pemilik suara itu Uluran tangan terbuka di depan kedua mata Ku angkat kepala merasa tak percaya Terlihat raut wajah yang selama ini ku rindukan Rajut kembali asa ku menatap senyumannya Langkahkan kaki tuk berjalan bersampingan Tuk mulai hidup yang lebih baik dari sekarang

Ulang Tahun

Tak sadar ku telah melangkah sejauh ini Begitu banyak rasa yang telah ku lewati Agar ku bisa berpikir akan arti hidup Yang telah lama terlupakan oleh masa Biarkan ku melangkah sesuka hati adanya Kini ku mulai terpikir akan masa depan Hadang ku di tiap langkah penuh tanya Kemanakah kan ku bawa makna nafas ku Telah sekian lama ku biarkan tak berarti Beribu syukur ku ucapkan kepada-NYA Masih izinkan ku hirup udara dari-NYA Tatap semua bentuk ciptaan-NYA

Never Say Die

Derap langkah mulai terasa berat Hembusan nafas mulai terasa sesak Telusuri jalanan setapak berbatu Tuk gapai semua impian dalam hati Sering kali ku terjatuh tentukan langkah Ku coba berdiri lagi tuk teruskan Walau ku harus mulai lagi dari awal Agar ku bisa dapatkan semua khayalanku

Maaf Atas Salah ku

Hati pinta kan maaf untuk salah yang terbuat Baik sadar atau pun tanpa sadar dekap raga Bukan maksud tuk goreskan luka penuh sayatan Ciptakan amarah bergolak dalam jiwa mu Ku tak ingin lepaskan rasa selimuti hari Meski sekejap ku tak kan biarkan terjadi Karena ku t’lah teguhkan asa tuk bersama Jalani hidup sampai ajal datang hampiri